Bacalah Quran: Berita Yang Pasti Benar!

Coretan Umai #31

Ust. Muhammad Ali Imran, Lc., M.A

Naba’un ‘azhim, berita besar!

Ketika Nabi diperintahkan berdakwah secara terbuka, beliau tanpa ragu menyampaikan risalah dari Tuhannya. Di antara berita yang dibawa, selepas kematian akan ada hidup yang kedua.

Akibatnya, suasana heboh mengguncang Mekah. Nabi dianggap membawa berita dusta, bagaimana mungkin manusia mati akan dihidupkan semula?

Mereka pun saling bertanya, benarkah demikian? Mungkinkah tulang belulang yang sudah hancur akan dibangkitkan? Banyak yang meragukan, lebih banyak lagi yang mendustakan.

Nabi pun berusaha untuk terus meyakinkan, termasuk menyampaikan ayat bernada ancaman: Kelak kalian akan menyaksikan, semua manusia benar-benar dibangkitkan! Kalian pun akan merasakan, betapa pedih siksaan akibat mendustakan!

Apapun berita yang datang dari Nabi, sepatutnya kita tidak boleh meragui. Sebab Nabi tidak berkata berdasarkan kemauan sendiri. Semuanya berasal dari wahyu Ilahi. Tugas kita hanyalah menerima dan meyakini.

Berbeda dengan berita dari sumber lainnya. Kita justru diajarkan untuk memeriksa, sejauh mana nilai kebenarannya. Zaman ini kita terlalu mudah percaya, pada setiap berita yang kita terima. Lalu tergesa-gesa memviralkannya, tanpa ada upaya menyelidikinya.

Padahal Allah telah memberitahu, jika datang berita dari pihak tertentu, cobalah mencari tahu, sahihkah berita itu?

Jika telah dipastikan kebenarannya, lihat juga sisi manfaatnya. Perlukah kita menyebarnya? Tepatkah tempat dan waktunya?

Meski sama-sama berita, tapi ada perbedaan yang mendasar. Pastikan kita menyikapinya dengan benar. Jika sumbernya dari Allah yang Maha Benar, tak ada alasan untuk menyoal. Selain dari itu, teliti dulu, baru sebar.

Bacalah Quran, berita yang pasti benar!

2 Syawwal 1441
Inspirasi: An-Naba’ 1-5, Al-Hujurat 6, An-Najm 3-4.