TADABBUR: Makna Sahur

Ust. Dr. Muhammad Arifin Ismail, Lc., MA, M.Phil

Setelah tadarus, maka kegiatan selanjutnya dalam ramadhan adalah makan sahur. Sahur dari kata-kata “ sa-ha-ra” yang bermakna berjaga diwaktu malam. Makan sahur adalah proses penjagaan diri daripada keadaan lapar pada esok hari. Dengan adanya makan sahur, maka kita terpaksa harus bangun di waktu malam. Dengan bangun dan berjaga di waktu malam diharapkan seorang muslim itu bukan hanya makan sahur saja tetapi juga dapat melakukan shalat tahajud, bermunajat kepada Allah, dan memohon ampun /istighfar atas dosa dan kesalahan, sebab dalam sebuah hadis dinyatakan

” Allah subhana wata ‘ala akan turun pada setiap malam ke langit pertama di waktu sepertiga malam terakhir dan Dia berfirman : Siapa yang berdoa kepadaKu maka Aku akan menjawabnya, Siapa yang meminta kepadaKu, maka Aku akan memberinya, dan siapa yang meminta ampun kepadaKu, maka Aku akan memberi ampunan kepadanya ” ( riwayat Bukhari ).

Dalam al Quran juga dinyatakan bahwa diantara sifat orang yang bertaqwa itu adalah melakukan istighfar di waktu sahur “ (diantara tanda orang yang bertaqwa ) itu adalah meminta ampun (beristighfar) di waktu sahur ” (QS. Ad Dzariyat : 18 ) .

Selain istighfar, maka tengah malam dapat diisi dengan shalat tahajud. Dalam al Quran dinyatakan :” Dan pada sebagian malam, dirikanlah shalat sunat tahajud, dimana Allah akan memberimu kedudukan yang terpuji ” ( QS. Al Isra: 79).

Dengan shalat tahajud di tengah malam , maka kedudukan kita akan bertambah mulia.

Waktu sahur juga dapat diisi dengan membaca al Quran ,” Dan bacalah al Quran dengan bacaan yang benar, Kami akan memberimu kalimat (petunjuk) yang penting, sesungguhnya bangun di waktu dalam itu lebih tepat dan lebih berkesan. Sesungguhnya dengan demikian, maka siang harimu besok hari akan lebih berkesan dan menjadi tasbih yang panjang” ( QS. Al Muzammil : 4-7).

Dengan membaca Al Quran di waktu dalam yang tenang kita akan mendapat petunjuk untuk esok hari sehingga hari kita menjadi berkat dan bernilai tasbih.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam waktu sahur tersebut seorang muslim dapat melakukan shalat tahajud, dzikir dan istighfar serta berdoa dan munajat kepada Allah, sebab waktu sahur adalah waktu yang sangat baik untuk mengingat Allah, dan bermunajat kepadaNya.

Dzikir. Istighfar dan menujat itu dapat memberikan ketenangan dan kekuatan hati sebagaimana dalam al Quran bahwa : “ Orang yang beriman itu akan tenang hatinya dengan zikir, mengingat Allah, ketahuilah bahwasanya mengingat Allah itu dapat memberikan ketenangan hati” (QS. Ra’ad:28).

Di waktu sahur, dengan tahajud dan munajat, seakan-akan manusia menghadirkan diri di depan Allah, melaporkan rencana kerja yang akan dilakukan pada esok hari, maka untuk itu manusia perlu meminta petunjuk dan persetujuanNya sehingga pekerjaan yang akan dilakukan pada esok harinya tersebut penuh dengan rahmat, pertolongan dan perlindungan Allah.

Dengan zikir, tahajud maka hati kita akan tenang, sebab kita yakin sebab besok kita akan bekerja, bergerak dan beraktivitas sesuai dengan petunjukNya yang penuh rahmat, berkah dan perlindunganNya.

Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa kegiatan di waktu sahur sahur adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menguatkan hati dan keyakinan kepada Allah, serta proses penjagaan diri dalam menghadapi cabaran dan tantangan hidup di esok hari, sebagaimana makan sahur merupakan proses menguatkan jasad untuk menjalankan kewajiban bekerja di esok hari. Benarlah sabda Rasulullah sallahu alaihi wasallam : ” Makan Sahurlah kamu karena sesungguhnya di dalam makan sahur itu ada keberkatan” .( Hadis Muttafaqun alaihi).

Mari kita isi waktu sahur dengan zikir, munajat, shalat malam, baca Quran dan makan di waktu sahur, sehingga hati kita suci bersih dan kuat sehingga hidup kita akan berkat..Selamat menjadi manusia sahur.