Sabar di Balik Kemenangan

patience

Oleh: Imron Baehaqi

Dosen Universitas Prof. Dr. Hamka, Pengurus PCIM Malaysia (2011-2015)

Di dalam Al-Qur’an, sifat sabar dikaitkan dengan berbagai predikat atau ajaran penting di dalam Islam. Seperti iman, taqwa, tawakal, syukur, amal shalih, rahmat, shalat dan lain sebagainya. Begitu pun sabar dengan ibadah puasa Ramadhan, hubungannya sangat erat.

Sehingga dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah misalnya, Rasulullah SAW mengatakan bahwa Ramadhan sebagai bulan sabar. “Bulan sabar (Ramadhan) dan puasa tiga hari setiap bulan adalah puasa sepanjang tahun.” (HR. Imam Admad).

Kata sabar disebutkan dalam al-Qur’an secara berulang. Ada yang mengatakan tujuh puluh tempat, ada juga yang menyebutkan sebanyak seratus empat tempat. Karenanya, menurut ijma’ ulama, sabar ini ialah perkara yang wajib melekat pada diri setiap muslim dan merupakan separoh iman. Karena iman ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu sabar dan syukur.

Secara bahasa, sabar berarti menahan, mengendalikan dan mengekang. Adapun definisi secara istilah banyak dikemukakan oleh para ulama dengan redaksi yang beragam. Misalnya, sabar diartikan sebagai bentuk menahan diri dalam menghadapi hal-hal yang tidak disenangi, sekaligus membelenggu lisan agar tidak mengadu. Sabar merupakan sifat terpuji yang menunjukkan konsistensi dalam hal ketaatan kepada Allah, melaksanakan perintahNya dan menjauhi segala bentuk laranganNya.

Keutamaan sifat sabar pun tentu saja sangat besar. Ia menjadi penyebab untuk memperoleh kecintaan, perlindungan dan pertolongan daripada Allah SWT. Puncaknya, orang yang sabar akan mendapatkan kemenangan dan kedudukan yang tinggi di dalam surga. Sebagaimana firman Allah SWT, “Mereka itulah yang akan diberi balasan dengan kedudukan yang tinggi di surga atas kesabaran mereka, dan mereka di sana akan disambut dengan penghormatan dan kedamaian.” (QS. Al-Furqan [25]:75)

Banyak juga kita temukan hadits Nabi SAW yang mejelaskan keistimewaan sifat ini. Misalnya Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang diberikan pemberian yang lebih baik dan luas daripada sifat sabar.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Berkenaan dengan keutamaan sifat sabar ini, seorang ulama yang bernama Ibn Rajab Hambali pernah mengatakan, bahwa jenis kesabaran yang paling utama adalah puasa. Karena pada puasa itu mengintegrasikan tiga jenis sabar sekaligus, yaitu sabar dalam hal ketaatan kepada Allah, sabar menjauhi maksiat, dan sabar mengendalikan hawa nafsu dirinya.

Fakta-fakta sejarah hidup manusia juga mengisyaratkan, kemenangan suatu bangsa atau umat disebabkan karena sifat sabar. Sejumlah fakta-fakta tersebut diabadikan di dalam Al-Qur’an sebagai ibrah bagi orang-orang yang berakal sehat.

Surat Al-Araf ayat 137 misalnya, menegaskan bahwa Allah SWT mewariskan negeri-negeri yang makmur dan diberkahi kepada suatu kaum adalah karena kesabaran mereka yang luar biasa. Dengan kesabaran itulah, peradaban lama yang cenderung merusak menjadi runtuh, sedangkan peradaban baru yang baik dibangun.

Dalam kisah keunggulan Thalut dan tentaranya juga menyatakan, bahwa sifat sabar sebagai bagian dari kunci utama meraih kemenangan. Sehinga ketika Thalut dan tentaranya berada di medan perang, berhadapan melawan kekuatan Jalut dan armadanya yang besar itu, maka mereka berdo’a. Konten do’anya ialah memohon agar diberikan kesabaran dan pertolongan. Akhirnya, kemenangan pun menjadi nyata dengan ijin Allah SWT.

Demikian juga kisah Nabi Ayub AS, memberi pelajaran dan hikmah yang sangat berharga bagi kita. Di saat Allah mengujinya dengan penyakit yang menderitakan, beliau sukses melewati ujian tersebut juga karena kesabarannya. (QS. Shad [38]:40)

Memiliki sifat sabar ini tidaklah mudah, apalagi ketika seseorang dihadapkan pada situasi yang sulit dan berat. Oleh sebab itu, berdo’a meminta diberikan kesabaran menjadi sangat penting. Sebagaimana dilakukan oleh Thalut dan tentaranya dalam kisah tersebut di atas.

Ramadhan merupakan madrasah penguatan spiritual yang dapat membentuk pribadi-pribadi mukmin yang unggul, di antaranya ialah pribadi yang memiliki sifat sabar. Sifat dibalik kesuksesan, kemenangan dan kebahagiaan, baik dunia atau pun akhirat. Wallahu Al-Musta’an.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s