
Coretan Umai #12
Muhammad Ali Imran, Lc.
Entah berapa banyak nikmat yang telah kita terima. Tak satu pun manusia mampu menghitungnya. Sebab ia memang tak terkira tak terhingga. Maka seharusnya, hari-hari kita dipenuhi rasa syukur kepada-Nya.
Tapi yang terjadi sebaliknya. Hidup kita malah dipenuhi rasa kecewa, merungut tak ada habis-habisnya, mengeluhkan sesuatu hanya karena ada kurangnya.
Bukannya bersyukur karena piring sudah penuh makanan, malah kerasnya nasi yang dipermasalahkan.
Seharusnya gembira karena sudah punya banyak barang, justru sempitnya rumah yang dikeluhkan.
Bukannya menikmati apa yang dimiliki, malah sibuk memikirkan yang belum diraih.
Patutlah gelaran “kanuud” disematkan Allah kepada kita! Parahnya lagi, kita tahu bahwa kita kurang bersyukur, tapi tak berusaha merubahnya.
Nampaknya kita terlalu mencintai harta.
Sudah diberi berjuta masih menagih sisanya.
Simpanan sudah segunung, masih sibuk mengejar untung. Sudah punya dua, masih berharap yang ketiga.
Tak pernahkah kita diberitahu bahwa semua itu akan ditanya? Takkan beranjak kaki kita, hingga dua soalan menemukan jawabannya: Bagaimana cara kita memperolehnya? Untuk apa penggunaannya?
Masanya tidak lama lagi. Kita semua pasti menghadapi. Saat jasad dihamburkan dari kuburnya. Ketika rahasia disingkapkan dari dalam dada. Yakinlah, Allah Maha Tahu segalanya tentang kita!
Bacalah Quran, sadari keagungan nikmatNya!
12 Ramadan 1441
Inspirasi: Al-‘Adiyat 6-11