Ramadhan di Hati, Ramadhan Dinanti

Ust. Dr. M. Arifin Ismail dalam pengajian PCIM Malaysia, Bt Kentonmen Kuala Lumpur, 11 April 2021

PCIM tetap perlu merujuk keputusan pemerintah Malaysia dalam konteks memulai puasa, hari raya dll. Alhamdulillah PCIM bersama elemen bangsa yg lain seperti NU Malaysia berkomitmen membina dan mendampingi masyarakat Indonesia di Malaysia. Contoh: program khitanan bersama. Maka ini akan menjadi teladan bersama.

Ramadhan bulan BIG SALE: diskon pahala dlm ibadah dll, termasuk lailatul qadar. Menanti Ramadhan artinya menanti jangan sampai terlepas semenitpun. Menyiapkan lama, tapi Ramadhan hanya sekejap. Tak ubahnya seperi org mempersiapkan pernikahan.

Hindari sikap lagho. yaitu perbuatan, perkataan, perhatian, pikiran yang tidak berguna. Mengisi dengan hal-hal positif, jangan lupakan niatnya sbg ibadah. Lillahi ta’aala, utk menjalankan perintah Allah. Bukan sekedar kemanusiaan. Inilah yg membedakan Muslim dan kafir.

Ramadhan adalah pelatihan membentuk sikap dalam kehidupan: mengurangi kenikmatan, manajemen kehidupan, kontrol hawa nafsu, menguatkan roh kita. Menguatkan akal dg tadarus. Satu bulan berpuasa sebagai anti toksik yg merusak diri sepanjang 11 bulan.

Inti sahur adalah qiyamullail bermunajat kpd Tuhan, meguatkan hati. Imsak utk kontrol nafsu. Mengawal makan, minum, ghibah, hoax, dll.

Konsep amal jariyah itu luas, bukan sekadar sedekah uang. Pahala kolektif spt org yang mengasah pedang dan mengurus kuda utk perang dapat pahala jihad. Maka bersyukurlah kita ada Persyarikatan yang banyak memberikan kesempatan untuk semua melakukan Amal jariyah melalui PCIM.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s