Jum’at, 22 April 2011
Hidayatullah.com–Muhammadiyah semenjak didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan tahun 1912 telah diploklamirkan sebagai gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Semangat dakwah inilah yang telah mendorong kiprah Muhammadiyah dalam bentuk amal-amal usaha Muhammadiyah yang telah tersebar di seluruh pelosok tanah air. Kiprah dakwah Muhammadiyah tidak hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri.
Sementara dalam hal ibadah, Muhammadiyah lebih bersifat tawazun (seimbang). Pernyataan ini disampaikan Prof. Dr. Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah, dalam tablig akbar di hadapan warga Muhammadiyah Kuala Lumpur, Rabu, (20/4).
“Dalam beribadah, muhammadiyah bukanlah kelompok minimalis tetapi kelompok proporsionalis, yaitu beribadah sesuai dengan proporsinya yang telah ditetapkan dan dicontohkan oleh Rasulullah saw. termasuk dalam proporsionalis di sini adalah adanya pemaknaan dan penghayatan yang mendalam ketika melakukan ritual ibadah,” ujarnya.
Acara yang dihadiri sekitar 400 warga Muhammadiyah yang sekaligus menandai pelantikan pengurus baru Pimpinan Cabang Istimewah Muhamammadiyah (PCIM) Malaysia 2011-2013.
Dalam kesempatan itu, Din menekankan tiga hal penting yang menjadi dasar keberadaan PCIM di luar negeri yaitu PCIM menjadi perekat warga Muhammadiyah di luar negeri, PCIM menjadi duta Muhammadiyah di luar negeri untuk membuka network dan peluang kerjasama dan PCIM menjadi sarana dakwah di Negara bersangkutan.
Sementara itu Ketua PCIM-Malaysia terpilih, Muhammad Arifin Ismail MA, menggantikan Prof. Dr. Akhyar Adnan dalam sambutannya menekankan pentingnya Muhammadiyah secara kelembagaan melakukan komunikasi dengan berbagai lembaga di Malaysia untuk menghilangkan persepsi yang kurang tepat terhadap Muhammadiyah.
“Ada sebagian kalangan di Malaysia menganggap Muhammadiyah sebagai kelompok ummat Islam yang eksklusif lantaran minimnya silaturrahim yang kita lakukan,” ungkap kandidat doktor bidang filsafat di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) ini.
“Dalam Muhammadiyah, dakwah bukanlah aktivitas tapi aktivitas adalah dakwah,” tambahnya.
Dr. Sony Zulhuda selaku ketua panitia acara tablig akbar plus pelantikan PCIM dalam sambutannya mengharapkan semua warga Muhammadiyah yang ada dirantau untuk meningkatkan kontribusinya sesuai dengan perannya masing-masing.
Dosen bidang hukum di International Islamic University (IIUM) ini mengutip salah satu perkataan K.H Ahmad Dahlan, “Jadilah kalian dokter, jadilah kalian insinyur, jadilah kalian guru, jadilah kalian arsitektur tapi kembalilah kepada Muhammadiyah.”
Acara tablig akbar ini bertema “Tantangan Dakwah Kontemporer dalam Membentuk Sinergi Umat Serantau” berlokasi di Kampung Baru Kuala Lumpur Malaysia.
Hingga saat ini, Muhammadiyah telah memiliki sekitar 20 Pimpinan Cabang Istimewah Muhamammadiyah (PCIM) di luar negeri.*/Ali Rama, Malaysia